Gara-gara kaki cedera gak bisa antar makanan ke lantai 3, driver ojol dilaporkan dan dihukum gak boleh narik
Kisah sedih ojek online (ojol) makin sering terdengar. Hal ini dikarenakan pelanggan kurang menghargai profesi ini atau dianggap sebagai profesi murahan.
Padahal saat ini ojol sudah menjadi salah satu jasa yang paling banyak digunakan oleh orang masyarakat. Dari sebabagai jasa transfportasi maupun kurier barang atau makanan.
Kadang pelanggan lupa bahwa ojol bukan lah babu yang pantas perlakukan seenaknya. Hal ini terbukti dari sikap kasar atau marah tanpa memahami keadaan driver ojol.
Klaim Vouchernya DISINI |
Seperti kejadian yang satu ini, dimana pelanggan kurang memahami keadaan pengemudi ojol. Hak pelangan untuk memberi bintang 1 atau bahkan dilaporkan ke pihak kantor dijadikan sejata bagi untuk mengancam ojol yang tidak menuruti keinginan pelanggan. Gara-gara laporan menyebabkan driver ojol kehilangan pekerjaan.

Dikutip dari Komunitas Driver Grab Sejabodetabek, ada cerita pilu seorang driver ojol yang harus kehilangan pekerjaannya gara-gara dia tidak mampu mengantarkan makanan ke seorang pelanggan yang berada di lantai 3 sebuah gedung.
Cerita berawal dari eeorang pelanggan yang memesan makanan melalui seorang sopir ojol. Setelah makanan yang dipesan ready, sang driver ojol langsung mengantarkan ke lokasi pelanggan.
Tiba di lokasi pelanggan, rupanya yang memesan berada di lantai 3. Driver ojol tersebut menanyakan, apakah makanan tersebut harus diantar ke lantai 3 di mana pelanggan berada. Pelanggan menjawab 'iya'.
Karena kaki sedang bengkak dan terasa sakit, driver ojol ini pun meminta untuk bertemu di lantai 1 saja.
Siapa sangka, pelanggan justru terlihat mengamuk dengan membalas menggunakan huruf kapital. Kata pelanggan dirinya juga sedang sakit, maka ia memesan bubur melalui driver tersebut.
Pelanggan bahkan ingin membuktikan berupa obat-obatnya dan menunjukkan bahwa ia kerap mendapatkan driver yang ia sebut malas. Pengemudi tersebut membalas bahwa dirinya juga sedang sakit dan tidak bekerja karena jarang mendapat pekerjaan.

Selanjutnya > DISINI